Jual: Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Tabung Pemadam

7 Free Lessons from the Teachers of The Secret

Sunday, November 22, 2009

DUKA

DUKA

Laut memang memberi arti bagi semua tapi dibalik keberkahannya laut juga membawa prahara. Masa kecil yang indah sebelumnya, dalam sekejab berubah menjadi duka yang mendalam yang tak akan pernah terlupakan. Ayahanda yang sangat kuhormati dan cintai telah pergi untuk selamanya bersama keganasan laut diseberang sana, entah dimana, sekeluarga tidak tahu yang kami tahu bahwa kami tidak akan pernah menemukan dan berjumpa lagi dengannya bahkan dengan kuburannya. Laut telah membawa semuanya, membawa duka, membawa ayah tercinta entah kemana dan hanya menyisakan kepedihan yang amat sangat kami rasakan. Sejujurnya kami sangat kehilangannya. Disaat aku masih membutuhkan kasih sayangnya, canda tawanya dan petikan gitar dengan musik dangdut “A. Rafik” dan “Rhoma Irama” kesukaannya, disaat kami masih menunggu arahan dan orientasinya terlebih terhadap adik-adikku, disaat aku benar-benar bangga memilikinya. Tapi sejak saat itu semuanya hilang bersama arus ombak yang meluluhlantakkan perahunya. Tiada lagi kini kebanggaan memiliki seorang ayah yang supel, energik dan disenangi semua orang. Terasa hidup hanya sampai saat itu, diwaktu aku belum benar-benar lepas dari masa kekanak-kanakan, disaat belum melewati fase pendidikan dasar. Tiada kata yang lebih diucapkan selain merelakan kepergiannya. Berhari-hari kami menunggu kabar baik yang mungkin masih memihak pada dirinya. Tapi waktu tak bisa diajak kompromi. Ayah tercinta tak mungkin bertahan ditengah lautan luas tanpa apa-apa. Keputusan telah diterima dengan berjuta-juta pertanyaan dan kepedihan. Kenyataannya sejak saat itu praktis kami semua telah kehilangan ayah tercinta. Kini Mama tercinta, adik Yunita, Erwin dan Sarwan hanya bisa merenungi nasib yang dialami. Terlebih Mama tetap tak bisa menerima kenyataan, kepedihan dihatinya tetap membekas dan sampai saat ini tetap setia menerima statusnya. Ketabahannya telah membuatku terinspirasi untuk membalas jasa-jasa dan ketabahannya. Tidak tergambarkan memang kedukaannya. Tapi seperti yang dikatakannya, “kita tidak boleh terus larut dalam duka, marilah kita membangun kebahagiaan bersama mengaruhi kehidupan dengan semangat sambil terus berdo’a kepada Allah agar senantiasa diberikan kekuatan dan rejeki serta mendo’akan agar ayah tercinta diterima disisi-Nya”.

No comments:

Adsense

Powered By Blogger
 
Changing LINKS